17.7 C
New York
Thursday, September 28, 2023

Buy now

Jadi Imam karena “Berani Bodoh”, Sekarang Ia Merayakan HUT Imamat Ke-39

Jadi Imam karena “Berani Bodoh”, Sekarang ia Merayakan HUT Imamat Ke-39, Amorpost.com – Di hari ulang tahun tahbisannya yang ke-39, Romo Pit Olin PR membagikan pengalaman ziarah panjangnya menjalani panggilan sebagai alter christus.

Romo Pit adalah salah satu dari tiga putra Paroki St Maria Ratu Oeolo, Kefamenanu, NTT, yang menerima urapan imamat pada 5 Juli 1978.

Berikut ini adalah kutipan utuh refleksi ulang tahun imamat Romo Pit Olin dengan editan seperlunya oleh redaksi Amorpost.com.

Foto Tahbisan Romo Pit Olin PR
Kolase foto tahbisan imamat Romo Pit Olin PR bersama teman-temannya. (Foto: Kolase Redaksi Amorpost)

“05 juli 1978, tepatnya 39 tahun silam, 3 putera Paroki St Maria Ratu Oeolo, menerima urapan Imamat Suci dari tangan orang saleh Mgr Theodorus Sulama, SVD. Tanpa terasa sudah 39 tahun usia imamat.

Banyak persimpangan jalan yang kadang coba membelokan arah menuju impian. Awalnya imamat bukanlah impian dan pilihan saya. Setamat Sekolah Rakyat tempo doeloe, Seminari adalah pilihan dan putusan pastor paroki, guru guru pendidiku, dan meminta dukungan orangtua.

Saya korban pilihan dan kiriman ke Seminari. Saya tidak tahu seminari untuk apa. Maklum saya dikenal baik oleh pastor paroki dan guru-guru.

Alhasil saya ibarat tanah liat yg dibentuk. Malah tahan kelas karena korban bahasa Latin 5; nilai 4 keluar dari Seminari; tolok ukur masa itu. Setamat Filsafat Theologi, Pater Stanis Pikor SVD tanya, apa sudah putuskan utk ditahbiskan imam? Saya tidak mampu putuskan.

Yang terang dalam pikiran hanya saya bisa membahagiakan hidup berkeluarga. Ditanya lagi, tapi secara moral, apa sudah putuskan?

Akhirnya keputusan diambil dengan dasar sudah jauh-jauh berjalan, berani bodoh maju saja. Di kemudian hari jadi apa, Tuhan pasti tetap mendampingi. Yah… Berani bodoh saja. Mungkin inilah moment kritis kenapa teman-teman yang pintar-pintar dan berkepribadian sangat baik, dan mendapat topangan dan dukungan penuh tiba-tiba undur diri.

Tak terasa, 39 tahun sudah ziarah imamat kujalani. Kadang saya coba kaburkan diri dan imamat sekabur foto-foto repro ini, tapi keluhuran Sakramen Imamat tetap bersinar karena Kristus tidak berubah, kemarin, hari ini dan dan seterusnya.

Puji syukur bagi-Mu Tuhan Maha Kasih. Terima kasih bagimu semua ayah dan bunda yang sudah tiada, umat, pemerhati dan pendoa bagi imam-imam, rekan imim dan suster-suster, Suster Marianelde dan Guidora SSPS, meine prister muter, dan sahabat kenalan.”

Romo Pit Olin PR, Imam Dioses Keuskupan Agung Kupang

Amor
Amorhttp://www.amorpost.com
Adrian B., SS.STB, Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan Ateneo de Manila University. Hoby Menulis, Membaca, Web Design, Fotografy, Beternak, Touring dan Kegiatan Karitative.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,873FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles