Berita Gereja Katolik (05/07/2017), Amorpost.com-Suatu kebahagiaan tersendiri bahwa umat awam berhasil mengundang seorang kardinal untuk perayaan Ekaristi di “rumahnya”. Bagi mereka, ini adalah suatu berkat dan kebanggaan tersendiri.
Memang tidak salah, kata, paus Fransiskus, seorang gembala harus berbau seperti bau dari domba-dombanya. Itulah yang dipraktekan oleh kardinal John. Kardinal pertama dari kawasan oseania yang dikenal dengan kardinal ekumenis ini menyisihkan waktunya untuk memimpin misa di salah satu rumah umat di Jakarta, kawasan Permata Hijau.
Perayaan Ekaristi dihadiri oleh umat Katolik maupun saudara saudara dari Gereja Methodist dan Lutheran. Mereka sangat antusias mengikuti perayaan yang langsung dipimpin oleh kardinal sendiri.
Di dalam kotbahnya yang dikutip dari injil Matius 8: 28-34, kardinal menekankan bahwa kita harus mengarahkan hati kita kepada Yesus. Kekuatan kita hanya pada Yesus.

Di dalam hidup kita, kita perlu membina relasi pribadi dengan Tuhan Yesus agar kita tidak dikuasi oleh kekuatan iblis. “Doa adalah sumber kekuatan kita,” kata kardinal.
Hadir di dalam perayaan ekaristi tersebut, beberapa pendeta dan para pengusaha tambang. Bagi mereka, kesempatan ini merupakan berkat tersendiri karena setelah perayaan ekaristi, mereka menerima rosario khusus dari Kardinal John Ribat dan berfoto bersama nya.
Kardinal John merupakan uskup agung Port Moresby’s. Ia dikenal sebagai kardinal di kawasan oseania sebagai kardinal pencinta dialog baik dialog ekumenis maupun dialog antar umat beragama.
Ia pernah berkata saat diwawancarai oleh radio vatikan, “Ketika kita mengatakan bahwa Gereja Katolik adalah Ibu Gereja, lalu kita harus jujur terhadap nama tersebut dan berpegang teguh pada itu.” Inilah dasar dia berdialog dengan gereja-gereja Lutheran maupun Methodist yang merupakan agama mayoritas  di Papua New Guinea.
Diakhir homili nya, ia berkata, “Kita semua adalah satu keluarga. Tuhan Yesus tidak mengatakan, oh, kamu dari gereja ini, atau kamu dari gereja itu. Iya hanya berdoa, supaya kita bersatu.”
Semoga kunjungan serta misa ekumenis bersama para pengusaha ini menjadi jalan untuk berdialog sehingga menyatukan kita semua. Mari kita sebarkan cinta, bukan kebencian.