Neraka Itu Bukan Tempat, Amorpost.com-Ketika kita mendengar tentang neraka, hal yang nampak pikiran di kita adalah suatu tempat yang sangat menyeramkan dan menakutkan. Kita berpikir bahwa neraka adalah hukuman yang kekal bagi orang-berdosa.
Selanjutnya, neraka digambarkan sebagai suatu tempat dimana terdapat api yang menyala-nyala tanpa henti. Disitu ada ratapan dan kertakan gigi.
Gambaran seperti itu tidak keliru karena di dalam kitab suci pun tertulis demikian. Misalnya, ada sekitar 20 kutipan di dalam kitab Suci tentang neraka; Kitab Wahyu 21: 8, Matius 25: 46, Mazmur 9: 17, 2 Tesalonika 1: 9, Matius 13: 50, Kis. 2: 27, Markus 9: 43, Kitab Yudit 1: 7, Amsal 15: 24, 23: 14, Matius 13: 42, Wahyu 19: 20, Amsal 15: 11, Matius 16 11, 2Petrus 2: 4, Kitab wahyu 20: 13-114, Matius 10: 28, Yehezkiel 18: 20.

Itulah gambaran tentang neraka sebagai tempat siksaan yang kekal. Namun, tahukah Anda bahwa gambaran seperti itu hanyalah kiasan belaka?
Untuk mengerti satu kutipan di dalam Kitab Suci, kita perlu membacanya dengan melihat latar belakang sejarah dan konteks religiusitas pada waktu itu. Gambaran tentang neraka seperti itu adalah suatu retorika tulisan yang terkesan melebih-lebihkan.
Pertanyaannya adalah bagaimana Allah yang adalah kasih, menghukum umatnya yang berdosa? Ataukah neraka tidak ada?
Tentu tidak. Neraka itu ada, tetapi dengan pengertian yang berbeda.
Kitab suci menggambarkan neraka secara kiasan bahwa mereka yang menjauhkan atau menolak Allah menerima hukuman kekal. Namun, di dalam kitab suci selalu ditonjolkan kemurahan hati Allah. Allah tak henti-hentinya mencari mereka yang berdosa, dan menerima mereka kembali.
Tak bisa dipungkiri bahwa kasih ALlah itu berlimpah karena Ia adalah kasih. Namun, namun tidak berarti manusia menerima begitu saja kasih Allah itu.
Jika manusia hanya katakan “Ya” kepada kasih ALlah, itu bukan manusia, tetapi robot. Manusia bisa menerima dan bisa menolak.
Itulah kebebasan manusia. Nah, ketika manusia menolak kasih Allah secara total, itulah arti sesungguhnya neraka.
Allah tetap menghormati kebebasan manusia karena itu adalah anugerah dari ALlah sendiri. Jika Allah turut campur pada kebebasan manusia, berarti Allah itu otoriter, bukankah begitu?
Gambaran yang sederhana tentang neraka bisa di alami di dalam hidup kita sehari-hari. Misalnya, kebaikan kasih orang tua terhadap anaknya, tetapi anaknya bisa menerimanya ataupun menolaknya. Akibatnya, anak tersebut bisa saja seorang pecandu narkoba.
Jadi, pengertian tentang neraka selalu meliputi dua hal. Pertama, kasih Allah yang total dan kedua adalah Allah respect terhadap kebebasan manusia.
Pilihan ada di tangan Anda! Memilih Allah atau menolaknya.
Tunggu, artikel berikut nya tentang surga, penasaran?