15.8 C
New York
Wednesday, September 27, 2023

Buy now

Mengapa Paus Fransiskus Belum Mengunjungi Argentina? Ini Alasannya!

Mengapa Paus Fransiskus Belum Mengunjungi Argentina? Ini alasannya! – Amorpost.com – Paus Fransiskus sudah merilis rencana perjalanan apostolik pada awal 2018 nanti. Rencananya, ia akan mengunjungi Chile dan Peru.

Sri Paus akan berada di Cile pada 15-18 Januari 2018. Dan melanjutkan kunjungan ke Peru pada 18-21 Januari 2018. Sementara September tahun ini, ia akan ke Columbia.

Ketika jadwal perjalanan ini dirilis orang mulai bertanya-tanya, kapan Fransiskus mengunjungi Argentina, negara asalnya? Tercatat bahwa sejak terpilih menjadi paus pada Maret 2013, Paus Fransiskus belum pernah kembali ke negara kelahirannya itu.

Padahal ia sudah beberapa kali mengadakan perjalanan ke Amerika Latin. Kunjungan Paus ke Cile dan Peru akan menjadi kunjungan ke-4 ke Amerika Latin.

Banyak spekulasi kemudian bermunculan. Ada yang melihatnya dari sisi politik, adapula yang melihatnya dari sisi internal Gereja.

Paus Fransiskus
Paus Fransiskus (Foto: kenyabuzz.com)

Seorang Koresponden Vatikan dari Argentina, Inés San Martín, membuat sebuah analisa yang menarik untuk disimak. Ia menjelaskan secara gamblang alasan-alasan mengapa sampai saat ini Paus Fransiskus belum mengunjungi negaranya.

Spekulasi yang muncul di kalangan orang Argentina menyebutkan bahwa Paus Fransiskus belum kembali ke “rumah” karena alasan politik. Dikabarkan bahwa Puas Fransiskus berseberangan pandangan politik dengan Presiden Argentina, Mauricio Macri.

Ada pula yang mengklaim bahwa Paus Fransiskus tidak pulang ke Argentina karena ia juga berbeda pandangan dengan hirarki setempat. Dan ada juga yang bilang bahwa Paus Fransiskus tidak pulang ke Argentina karena hampir sebagian besar keluarganya sudah tidak ada. Kecuali kakaknya, Maria Elena, yang masih tinggal Buenos Aires, Argentina.

Tampaknya, orang-orang Argentina mulai kesal dengan mangatakan bahwa mereka akan mencatat nama Paus Fransiskus sebagai paus pertama dari selatan dunia yang tak pernah kembali ke rumah.

Melihat Pola Kunjugan

Inés San Martín kemudian mengajak kita untuk melihat pola kunjungan Paus Fransiskus. Ia menjelaskan bahwa hampir sebagian besar negara yang dikunjungi Paus Fransiskus adalah negara-negara yang sedang mengalami krisis, entah karena perang, keamanan antarnegara, maupun masalah migran dan pengungsi.

Paus Fransiskus mengunjungi Amerika Serikat, bersamaan dengan perjalanannya ke Brasil, sudah ditetapkan sebelumnya ketika Philadelphia diumumkan sebagai tuan rumah untuk Pertemuan Keluarga Sedunia. Itu terkait agenda kepausan yang sudah dicanangkan juah-jauh hari sejak Paus Benediktus XVI dan diumumkan di Milan pada 2012.

Paus Fransiskus pergi ke Republik Afrika Tengah untuk berkhotbah tentang perdamaian di tengah kecamuk perang saudara yang tak kunjung usai. Paus datang ke Korea Selatan untuk bertemu dengan orang muda dari Asia, dan juga untuk berkhotbah tentang ketegangan yang meningkat di semenanjung Korea.

Kemudian, Bapa Suci pergi ke Kuba dalam tur ke Amerika Serikat untuk membantu rekonsiliasi hubungan dua negara: Kuba dan Amerika Serikat.

Paus mengunjungi Lasbos, Yunani, untuk menyoroti krisis migran. Ini merupakan salah satu poin penting, sebagaimana alasan ia pergi ke Meksiko. Paus juga menghabiskan beberapa jam di Strasbourg, Prancis, untuk menangani Uni Eropa, di mana Paus mendesak para pemimpin untuk terus bekerja sama dan mendorong kesatuan negara-negara Uni Eropa.

Kemudian Paus mengunjungi Swedia, Georgia, Azerbaijan, Albania dan Mesir untuk mendorong ekumenisme, dialog antaragama dan rekonsiliasi. Sebentar lagi Paus Fransiskus ke Colombia. Di sana ia akan mendorong perundingan perdamaian ke depan. Di Columbia perang dan konflik internal sudah berlangsung lebih dari lima dekade.

Sementara Paus ke Chile karena konflik pribumi di wilayah selatan masih berkecamuk. Peru pun masuk dalam perjalanan apostoliknya itu sebagai tanda persatuan. Lewat kunjungan itu ia mencoba menyembuhkan luka yang meskipun sudah diperbaiki di atas kertas, namun terus berdarah sampai hari ini.

Dari pola kunjungan ini dapat dilihat bahwa Paus Fransiskus selalu mempertimbangkan secara matang negara mana yang akan ia kunjungi.

Setiap Hari Paus “Pulang Ke Rumah”

Jika yang diinginkan oleh orang-orang Argentina adalah Paus Fransiskus pulang ke rumah secara fisik, tampaknya mereka harus bersabar dan menanti kabar baik itu datang suatu hari nanti.

Tapi bila kepulangan itu adalah bagaimana ia tetap menjaga relasi baik dengan orang-orang Argentina, maka setiap hari Paus Fransiskus selalu “pulang ke rumah”.

Paus Fransiskus
Paus Fransiskus memberkati seorang anak yang mengenakan kostum sepak bola nasional Argentina (Foto: cruxnow.com)

Buktinya, sampai hari ini Paus Frasiskus tetap mempertahankan kewarganegaraannya, Argentina. Paus Fransiskus meminta identitas nasionalnya diperbarui pada tahun pertama masa jabatannya, dan dia masih membawa paspor Argentina sampai hari ini.

Paus Fransikus selalu meminta beberapa Swiss Guards (penjaga kemanan Vatikan) untuk memberitahunya skor pertandingan sepak bola di Argentina.

Bapa Suci juga masih menelpon ke rumah untuk berbicara dengan kakaknya. Ia juga sering menelpon teman-temannya dan orang-orang yang pernah dia layani. Misalnya, beberapa narapidana di sebuah penjara di Buenos Aires yang biasa dia kunjungi ketika masih di Argentina.

Lantas, kapan Paus Fransiskus ke Indonesia? Mestinya kita berbangga bahwa di mata Sri Paus, Indonesia masih aman-aman saja sehingga belum terlalu urgen untuk dikunjungi. Kita mendoakan agar Paus Fransiskus tetap sehat sehingga bisa menjalankan tur apostoliknya dengan baik.

Anda setuju? SHARE artikel ini sebanyak-banyaknya!

Sumber: cruxnow.com

Amor
Amorhttp://www.amorpost.com
Adrian B., SS.STB, Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan Ateneo de Manila University. Hoby Menulis, Membaca, Web Design, Fotografy, Beternak, Touring dan Kegiatan Karitative.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,873FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles