Pastor OFM Mendamaikan Orang Muda Israel-Palestina Lewat Fotografi. Kisahnya Unik dan Menarik, Amorpost.com – Seorang Pastor Fransiskan memilih jalan fotografi untuk menginisiasi perndamaian dan persaudaraan di antara orang-orang muda Israel dan Palestina.
Pastor bernama Mario Hadchity OFM ini melihat bahwa lewat fotografi, orang-orang muda yang punya minat dan hobi yagn sama di bidang fotografi bisa berkumpul dan saling belajar tentang fotografi tanpa harus merasa enggan karena tinggal di wilayah Palestina atau Israel.
Kegiatan fotografi yang resmi dimulai pada musim panas tahun ini berada di bawah naungan Good Shepherd Sports Club, sebuah pusat pendidikan non formal yang dibangun di atas lahan milik Ordo Fransiskan (Ordo Fratrum Minorum/OFM) di Yerikho, dekat Sungai Yordan.
Good Shepherd Sports Club memfasilitasi pendidikan fotografi untuk orang-orang muda di Yerikho dan sekitarnya, usia 14-29 tahun. Selain fotografi, lembaga ini juga menyediakan pelatihan gratis untuk Bahasa Inggris, teater, komputer, dan olahraga.

Saat ini, Pastor Hadchity sedang berusaha untuk mendapatkan pengakuan resmi dari Kementerian Pendidikan Palestina sehingga orang-orang muda yang belajar di sana bisa mendapatkan kredit akademik dan sertifikat.
Pastor Hadchity mengatakan, “kami membayangkan pusat pendidikan tersebut sebagai tempat pertemuan sosial dan pendidikan menuju perdamaian dengan mengekspos orang muda pada gagasan, norma budaya dan sosial mereka.”
Sekitar 500 orang Kristen – baik Katolik dan Ortodoks Yunani – tinggal di Yerikho, yang memiliki populasi mayoritas Muslim sekitar 53.000 orang. Dan pusat kursus ini membuka endidikan gratis bagi orang muda dari berbagai latar belakang agama, suku dan ras.
Pengalaman Nyata Orang Muda
Beberapa orang muda yang mengambil kursus pada liburan musim panas baru-baru ini sudah merasakan manfaatnya. Bahkan dengan senang hati mereka menceritakan pengalaman kursus fotografi di Good Shepherd Sports Club.
Misalnya, Ahmed Za’atreh. Ia mulai menyukai dunia fotografi setahun silam, ketika seorang sahabatnya kembali dari perjalanan ke luar negeri dan memberinya kamera. Za’atreh kemudian mulai belajar memotret. Mula-mula remaja 15 tahun ini hanya memotret pegunungan padang pasir dan lembah gurun yang mengelilinginya Yerikho.
Musim panas ini, dengan berdirinya Good Shepherd Sports Club dekat Sekolah Terra Santa, Za’atreh langsung bergabung dan intens belajar tentang fotografi. Bersama teman-temannya, ia juga belajar tentang media digital, termasuk produksi videografi dan radio.
“Saya ingin menjadi fotografer profesional,” kata Za’atreh, yang telah menghabiskan sebagian besar hari libur musim panasnya untuk belejar fotografi. “Saya bisa meningkatkan kemampuan saya di kelas ini,” ujarnya lagi.
Demikian halnya dengan Ashraf Barahema, 17 tahun, rekan Za’atreh. Ia tampak gembira sekali karena bisa bertemu orang-orang muda seusianya dan belajar bersama tentang fotografi.
Sementara Rona Hmaid, 22, seorang mahasiswa media digital di Universitas Terbuka Al-Quds di Yerusalem, mengatakan bahwa pelatihan ini memberinya kesempatan untuk meningkatkan kreativitas individual dan melihat berbagai hal dengan cara baru.” Hmaid rela menempuh perjalanan dua jam untuk sampai Good Shepherd Sports Club setiap kali berangkat atau pulang.
Nah, inilah kerasulan yang menggembirakan orang muda. Di tengah situasi politik Israel dan Palestina yang terus berkecamuk tanpa ujung, Gereja, lewat kreativitas para romo Fransiskan mencari jalan untuk mencairkan pergaulan dan mengeratkan keakraban antara orang-ornag muda Israel-Palestina.