Misa Pembukaan Tahun Ajaran St. Catholic School, Amorpost.com-Ekaristi merupakan puncak dan sumber hidup orang Kristiani. Dikatakan sebagai puncak karena dari semua perayaaan yang diadakan oleh Gereja Katolik semuanya bertitik temu pada Ekaristi.
Lebih lanjut, ekaristi sebagai sumber hidup orang Kristiani karena dari sanalah sejarah keselamatan manusia dikenangkan. “Lakukanlah ini sebagai kenangan akan daku,” kata Tuhan kita Yesus Kristus saat perjamuan malam terakhir.
Kedengarannya sangat idealis dan “kaku” jika dibaca atau didengar oleh kaum muda Katolik jaman sekarang. Namun, realitas selalu lebih besar dari pada ide-ide. Mengapa?
Alasan sederhananya bahwa Ekaristi selalu dirayakan entah setiap hari, setiap hari Minggu maupun sebelum event-event tertentu dimulai. Contoh kongkritnya seperti dilakukan oleh St. John Catholic School-Meruya.

Hari ini 28/07/2017, mulai dari primary school hinggah high school St. John, mewujudnyatakan bahwa ekaristi yang memang merupakan puncak dan sumber hidup Kristiani. Mereka mengadakan misa bersama sebelum memulai tahun ajaran baru 2017/2018.
Sekolah yang bermotokan sciencia (Pengetahuan), virtue (Keutamaan) et vita (Hidup) ini sungguh cocok mengadakan ekaristi seperti itu. Pengetahuan, “ya,” tetapi kalau tanpa keutamaan dan hidup, pendidikan akan menghasilkan ilmuan yang tidak memiliki martabat manusia.
Sudah terlalu banyak orang pintar yang tidak bernurani di jaman sekarang. Menyadari pentingnya manusia yang perpengetahuan sekaligus memiliki keutamaan Kristiani dan peduli terhadap kemanusiaan, sekolah St. John berani merajut anak-anak bangsa negri ini ditengah kerisauan era modrn ini.

Dalam kotbahnya, Romo Novem, OCarm menegaskan bahwa anak-anak St. John dipanggil untuk merayakan Ekaristi ini. Khusunya students dipanggil untuk belajar sekaligus mengasah hati nuraninya.
Penegasan romo dilengkapi oleh bacaan pertama mengenai 10 perintah Allah (Kel. 20: 1-17) yang merupakan dasar pembentukan virtue et vitae bagi seorang manusia.
Selanjutnya, dalam kaitannya dengan bacaan Injil Markus 4: 1-20, romo Novem menggarisbawahi bahwa anak-anak St. John saat ini sedang ditaburi benih-benih kehidupan, namun jika benih-benih itu jatuh pada tanah yang bersemak duri, benih tersebut akan mati.

Perayaan Ekaristi pun menjadi sangat meriah ketika pendidik-pendidik St. John School melantumkan lagu-lagu merdu mengiringi ekaristi kudus tersebut. Kiranya, semangat St. John menginspirasi kaum muda bangsa demi menggapai cita-citanya. Salam Scientia, Virtue et Vitae!