Kekuatan Doa Seorang Ibu (Mat. 15: 21-28), Amorpost.com-St.Monika, ibu dari St. Agustinus dari Hippo adalah seorang ibu teladan. Doa, iman dan teladan hidupnya patut dicontohi para ibu Kristiani. Monika lahir di Tagaste, Afrika Utara.
Pada umur 20 tahun, ia menikah dengan Patrisius, seorang pemuda kafir yang emosional. Dalam hidup keluarganya dia mengalami tekanan batin yang hebat karena ulah suaminya Patrisius dan anaknya Agustinus.
Patrisius meremehkan dan menertawakan usaha Monika untuk mendidik anaknya Agustinus supaya menjadi pemuda yang berbudi luhur dan takut akan Tuhan. Ulah anaknya Agustinus yang hidup moralnya kurang baik semakin mendorongnya untuk semakin menyandarkan kekuatannya hanya pada Yesus.
Doa dan iman Monika akhirnya terjawab. Menjelang akhir hayatnya Patrisius bertobat dan minta dipermandikan. Anaknya Agustinus yang semula sulit diatur perlahan-lahan bertobat dan akhirnya ditahbiskan menjadi Imam dan Uskup. Tuhan mendengarkan doa, air mata dan pengorbanan St. Monika hambanya.

Senada dengan ceritera di atas, injil hari ini menampilkan sosok seorang ibu Kanaan yang berjuang, penuh iman kepada Yesus untuk kesembuhan anaknya. Perempuan Kanaan ini mengikuti Yesus dari belakang sambil berseru berulang kali:
Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita. Yesus tidak menjawab tetapi ia terus berteriak meminta bantuan kepada Yesus. Atas kenekatan, keyakinan dan kegigihannya untuk terus meminta, akhirnya Yesus mengabulkan permintaannya dan anaknya pun sembuh.
Pengalaman iman dua tokoh perempuan diatas memberikan kita pelajaran yang sangat berharga tentang doa dan iman. Doa yang disertai dengan penuh keyakinan dan iman pada Yesus pasti dikabulkan, apa pun kesulitan dan hambatan yang dihadapi.
Iman adalah penyerahan total kepada Allah. Kita percaya sepenuhnya bahwa Allah tidak membiarkan anak-anaknya mengalami kesengsaraan dan kesulitan.
Allah siap membantu dan menyelamatkan umatnya yang dengan setia dan penuh penyerahan berdoa kepada-Nya. Kedua perempuan ini menjadi model untuk setiap ibu Kristiani yang mengalami kesulitan dengan suami dan anak-anaknya.
Kedua perempuan di atas memberikan contoh kepada setiap ibu rumah tangga supaya menggunakan doa sebagai jalan keluar untuk hambatan dan kesulitan yang dialami dengan suami dan bukannya dengan lari meninggalkan suami atau bercerai.
Juga supaya para ibu tabah dan sabar mendidik anak-anaknya yang sulit diatur. Doa adalah solusi untuk menghadapi kesulitan di dalam hidup berumah tangga.
Sambil bercermin pada teladan kedua perempuan diatas, hendaknya kita selalu ingat perkataan Yesus dalam Mateus 7:7: “mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”