Puluhan Tahun Tak Mengaku Dosa? Ini 5 Langkah untuk Bisa Kembali Menerima Sakramen Tobat – Amorpost.com – Jujur saja, mungkin ada di antara umat Katolik yang sudah puluhan tahun tak mengaku dosa atau menerima Sakramen Tobat.
Mungkin orang tersebut memang tidak peduli atau belum punya niat untuk mengaku dosa, atau malah tak tahu bagaimana harus mengaku dosa lagi.
Bagi sebagian orang, menerima Sakramen Tobat atau mengaku dosa adalah hal sederhana. Tapi bagi orang lain, pergi ke ruang pengakuan dan mulai mengakukan dosa-dosanya adalah perjuangan yang luar biasa.
Karena itu, berikut ini adalah beberapa langkah praktis yang bisa ditempuh jika kamu mau kembali mengaku dosa setelah puluhan tahun tidak mengaku dosa.
Langkah 1: Cari Tahu Pastor dan Jadwal Pengakuan Dosa
Lama tak mengaku dosa, kadang membuat orang lupa nama pastor paroki atau jadwal pengakuan dosa di gereja setempat. Maka, alangkah baiknya mengecek terlebih dahulu siapa nama pastor paroki.
Siapa tahu pastor yang sedang bertugas di paroki atau gereja terdekat dengan tempat tinggal kamu adalah pastor yang kamu kenal. Ini akan sangat membantu kamu, semisal meningkatkan kepercayaan diri kamu, untuk kembali menerima Sakramen Tobat.
Biasanya, di paroki-paroki tertentu sudah ada jadwal pelayanan Sakramen Tobat atau Rekonsiliasi dalam sepekan. Baik juga kalau mengecek dulu jadwal tersebut dan sesuikan dengan jadwal kamu masing-masing.
Langkah 2: Periksa Hati Nurani dengan Jujur
Boleh dibilang, pemeriksaan hati nurani atau pemeriksaan batin adalah salah satu bagian yang sangat penting dalam langkah-langkah pengakuan dosa. Maka, sebaiknya dilakukan secara serius dan teliti setelah sekian lama kamu tak mengaku dosa.
Biasanya, saat mengaku dosa kita akan mengungkapkan dosa-dosa kita kepada romo. Karena lama tak mengaku dosa mungkin kamu lupa dosa-dosa yang pernah kamu lakukan.
Maka sebaiknya, sejak awal sudah mengatakan terus terang kepada romo bahwa sudah lama kamu tidak mengaku dosa. Misalnya, ‘saya mengaku dosa terakhir 20 tahun yang lalu’. Ini sangat penting agar romo yang sedang ada di depanmu pun memahami kondisimu.
Untuk memudahkan mengingat dosa-dosa kamu, maka kamu dianjurkan agar mengingat terlebih dahulu dosa-dosa berat atau dosa-dosa besar.
Langkah 3: Masuklah Ke Ruang Pengakuan dan Mulailah Mengaku Dosa
Setelah memeriksa batin dan mengingat dengan detail dosa-dosa kamu, sekarang adalah waktunya untuk masu ke ruang pengakuan dan mulailah mengaku dosa. Buatlah diri kamu senyaman mungkin dan setenang mungkin agar kamu tidak gugup.
Katakan dosa-dosa kamu dengan pelan-pelan dan dilafalkan dengan sangat jelas. Bila menemui kesulitan untuk mengingat dengan baik dosa-dosa kamu, tidak masalah kalau membuat catatan kecil yang bisa kamu bacakan saat di dalam ruang pengakuan dosa.
Langkah 4: Dengarkan secara Cermat Penitensi Anda
Setelah kamu mengakukan dosa-dosamu, romo akan menanggapi dengan kata-kata yang bertujuan meyakinkan kamu atau menghibur kamu. Ada juga romo yang menyertakan nasihat-nasihat praktis bagaimana kamu harus bersikap setelah menerima Sakramen Rekonsiliasi.
Selain itu, romo akan meminta kamu untuk mendaraskan beberapa doa sebagai penitensi. Yang terpenting di bagian ini adalah bagaimana kamu mengakui dengan hati dan menunjukkan penyesalan sungguh-sungguh atas dosa-dosa yang sudah kamu lakukan.
Langkah 5: Berterima Kasih untuk Ramat Pengampunan dan Pergilah
Luangkan waktu setelah meninggalkan ruang pengakuan untuk mendoakan doa-doa sesuai pesan romo dan mengucap syukur atas rahmat pengampunan atau rekonsialiasi yang sudah kamu terima. Berterima kasihlah kepada Tuhan yang sudah menerima kamu kembali sebagai anak yang ia kasihi melalui Sakramen Tobat.
Sekarag, tinggalkanlah gereja dengan hati yang penuh sukacita dan yakin bahwa Ron Kudus akan menerangi hari-harimu selanjutnya. Ini akan sanagat membantu kamu agar tidak lagi mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama.
Lakukanlah langkah-langkah ini saat kamu hendak mengaku dosa dan SHARE artikel ini agar membantu banyak orang berdamai kembali dengan Tuhan.
Sumber: Aleteia.com
Krisis sakramen pengakuan dosa yg terjadi saat ini disebabkan krn sakramen pengakuan dosa telah dipisahkan dari Sakramen Ekaristi, seakan-akan keduanya tdk saling berhubungan. Ditambah lagi para Pastor juga tdk pernah mendorong umat dlm kotbah2 mereka utk secara berkala menerima bimbingan rohani dan Sakramen Pengakuan dosa secara teratur.