Apa Makna Menebah Dada Saat Mengucapkan “Saya Mengaku” dalam Misa? Ini Penjelasannya, Amopost.com – Dulu kita sering melakukan gerakan menepuk dada tiga kali saat kita mengucapkan “saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa”.
Tapi rupanya istilah “menepuk dada” adalah istilah untuk gerakan sombong atau angkuh. Karena itu, Tata Perayaan Ekaristi 2005 istilah tersebut sudah diganti menjadi “menebah dada”.
Lau kita bertanya, apa makna dari gerakan menebah dada yang biasa kita lakukan saat mengikuti perayaan Ekaristis, khususnya di bagian Ritus Tobat?
1. Sebagai Ungkapan Sedih

Secara umum, menebah dada mengandung arti menampar dada berulang kali, yang melambangkan ungkapan kesedihan dari orang yang bersangkutan.
Sebagai orang beriman, kita mengimani bahwa ketika kita berdosa kita melukai hati dan perasaan Tuhan. Karena itu, kita mengungkapkan penyesalan kita dengan menunjukkan kesedihan kita saat berada di hadapan-Nya.
Rujukan tindakan ini dapat kita temukan dalam Lukas 18:13: “Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri s dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.”
2. Mengakui dosa kita
Tindakan menebah dada juga mengandung makna bahwa kita mengakui dosa-dosa kita di hadapan Tuhan. Kita mengakui bahwa tindakan-tindakan kita dalam keseharian ada yang tidak mengindahkan firman Tuhan.
Karena itu, agar kita bersedia melayakkan diri untuk mengikuti perayaan Ekaristi dengan terlebih dahulu menyadari dan mengakui dosa-dosa kita di hadapan Allah.
Pengucapan “Saya mengaku…” dan gerakan menebah dada juga dilakukan secara bersama, bukan hanya oleh imam sendiri, karena kita semua ingin mengakui kesalahan kita di hadapan Allah.
Selain itu, melalui tindakan secara bersama ini juga kita mengakui kesalahan kita kepada sesama yang ada di samping kiri, kanan, depan, belakang, dan segenap umat yang hadir.
3. Mohon ampun
Di bagian akhir pernyataan “Saya mengaku” kita mengucapakan:
“Oleh sebab itu saya mohon, kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan kita”.
Ini berarti kita mohon kepada Santa Perawan Maria, para malaikat, dan orang kudus, serta kepada seluruh umat yang hadir, agar mendoakan kita supaya kita layak mengikuti perayaan Ekaristi.
Jadi, yang kita mohonkan dalam bagian ini adalah belas kasih dan pengampunan dari Allah melalui tangan romo yang memimpin perayaan Ekaristi. Begitu pula halnya ketika kita ibadat dipimpin oleh seorang Suster, Frater, Bruder, atau Katekis. Di situlah kita sama-sama minta rahmat pengampunan.
Setelah itu, imam atau pemimpin Ibadat akan mengucapkan absolusi dengan mengatakan, “”Semoga Allah Yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.”
Inilah makna menebah dada dalam Misa. Meski sangat singkat namun punya makna yang luar biasa. Kita sering melakukannya tanpa sadar sehingga kita anggap biasa saja.
Bagi mereka yang sudah tahu, ini kembali mengingatkan kita; sementara bagi mereka yang belum tahu penjelasan ini bisa membantu untuk semakin menghayati bagian-bagian dalam perayaan Ekaristi.
Silakan SHARE artikel ini agar banyak orang yang semakin terbantu untuk menghayati Perayaan Ekaristi.