10 Tips Terbaik Saat Berhadapan dengan Orang yang Menghina Agama Kita, Katolik, Amorpost.com – Dalam hidup sehari-hari tak jarang kita berjumpa dengan orang atau sekolompok orang yang mempertanyakan iman Katolik. Bahkan terkadang mereka cenderung menghina daripada ingin tahu.
Berhadapan dengan kenyataan seperti ini, kita bingung mau berbuat apa, tidak tahu harus menjawab apa atas seribu macam pertanyaan yang mereka ajukan, atau takut untuk menujukkan sikap kita sebagai orang Katolik.
Miriam Diez Bosch, seorang kolumnis di Aleteia.org menawarkan sepuluh tips terbaik sekaligus paling praktis yang dapat dilakukan seorang Katolik ketika berhadapan dengan orang-orang yang mempertanyakan iman Katolik atau menghina Gereja Katolik.

Simak sepuluh tips ini satu persatu dan pertimbangkan tips mana yang sesuai dengan minat kamu dan lakukan dalam hidupmu sehari-hari.
1. Jangan mudah marah
Berhadapan dengan orang yang mempertanyakan iman kita atau menghina agama kita, jangan sampai kita mudah sekali terpancing untuk marah. Cobalah untuk memikirkan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang ia ajukan dengan hati dan pikiran yang tenang.
Carilah jawaban yang tepat tanpa berpotensi untuk menyerang balik mereka. Kita bukan seorang pejuang untuk memenangkan semua nilai kehidupan dengan agama kita. Kita adalah orang yang bersedia menjaga toleransi dan menunjukkan kebijakasaan di hadapan situasi yang kontroversial.
2. Mencerahkan, bukan memperkeruh
Kalau dalam diskusi hal-hal sensitif terkait iman dan sulit untuk dijelaskan secara tuntas hingga menawarkan solusi, janganlah kita ikut-ikutan panas atau terprovokasi untuk marah. Pasanglah telinga dan hati untuk mendengarkan, tak peduli seberapa banyak kita tidak setuju dengan alur berpikirnya. Misi utama kita adalah mencerahkan atau membuat sesuatu yang gelap itu menjadi terang dan jelas, bukan semakin memperkeruh karena kita tak bisa mengendalikan amarah.
3. Bukan uji pengetahuan, tetapi membuat mereka mengerti
Dalam berdiskusi kita tidak sedang mempertontonkan tingkat intelektual atau keluasan gagasan teologis. Kita sedang menjelaskan sesuatu yang rumit untuk dipahami. Maka gunakanlah kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Karena tujuan kita adalah membuat mereka mengerti bukan terkagum-kagum dengan kualitas intelektual yang kita miliki.
4. Tunjukkan, jangan beritahu
Jangan gunakan argumen melulu. Argumen tetap diperlukan tapi sebaiknya diselipi metafora atau pengalaman pribadi yang bisa memvisualisasikan apa yang ingin kita jelaskan.
5. Susun Jawaban sejelas mungkin
Susunlah jawaban-jawaban yang mau kita katakan dengan sejelas mungkin. Sederhanakan ide ke dalam gagasan-gagasan pokok dan berusahalah untuk menjelaskan segala sesuatu dari pokok-pokok pikiran itu.
6. Berpikirlah positif
Seperti apa pun kondisinya jadilah orang yang berpikiran positif. Berpikir positif sangat membantu kita untuk membawah orang lain menuju perspektif positif yang ditawarkan Gereja. Fokus kita adalah mengarahkan orang untuk mengatakan “ya” kepada Tuhan. Jangan bersikap seperti malaikat penghakim tapi tunjukkan jalan bercahaya ke surga.
7. Bersikap welas asih
Sikap welas asih harus menjadi kekhasan kita sebagai orang Katolik. Artinya kita bisa memahami dan mengerti apa yang menjadi perhatian mereka. Mungkin mereka pernah mengalami kejadian kurang menyenangkan dengan sesama orang Katolik. Maka kita harus bersikap rendah hati dan mencoba untuk merangkul mereka kembali.
8. Gunakan Angka bila itu membantu
Terkadang, dalam berargumen kita membutuhkan data atau angka-angka. Jangan segan untuk menggunakan data bila itu membantu kita untuk menjelaskan sesuatu. Tapi jangan sampai kita terfokus pada data namun lupa esensi obrolan yakni membuat argumen kita menjadi mudah dicerna.
9. Ini bukan tentang Anda
Agar bisa berkomunikasi dengan baik, penting bagi kita untuk mengesampingkan ego. Orang yang sedang berdiskusi dengan kita belum tentu tidak suka atau membenci kita sebagai pribadi. Karena itu rasa takut dan terintimidasi mesti kita kesampingkan. Seperti Yohanes Pembaptis, kita hanyalah pembuka pintu, Yesuslah yang akan bekerja. Berdoalah untuk minta ilham dari Yesus dan terang Roh Kudus.
10. Ini bukan soal menang
Ingat bahwa dalam situasi seperti ini kita sedang bersaksi tentang iman kita. Jadi bukan soal memenangkan debat atau mengalahkan lawan. Tugas kita adalah membawa orang untuk mengerti tentang Yesus. Kita harus bisa memperlihatkan bahwa dalam situasi apa pun Yesus selalu hadir dalam hidup kita. Maka kasih sayang dan kebersamaanlah yang harus kita utamakan.