Paus Fransiskus Melarang Orang Ngobrol dalam Misa. Ini Penjelasannya! Amorpost.com – Paus Fransiskus memberikan katekese tentang perayaan Ekaristi atau Misa. Kali ini Paus melarang orang agar tidak ngobrol atau berbicara dengan teman di sampingnya saat mengikuti Misa.
Mengapa? Bapa Suci menjelaskan, ada tiga alasan mengapa umat Katolik tidak boleh ngobrol atau berbicara dengan orang lain saat sedang ikut Misa, terutama dalam Liturgi Sabda.
Liturgi Sabda meliputi Bacaan I, Mazmur, Bacaan II, Bacaan Injil, dan kotbah. Paus Fransiskus menegaskan, Liturgi Sabda adalah salah satu bagian terpeting dalam Misa sehingga umat Katolik harus memberikan konsentrasi penuh.

Ini tiga alasan yang dikemukakan oleh Paus Fransiskus.
1. Tuhan yang berbicara
Mendengarkan Kitab Suci adalah sesuatu yang “hidup”. Paus menjelaskan, dalam bacaan Tuhan sendiri yang berbicara kepada umat-Nya, Kristus sendiri yang memberitakan Injil.
“Haruskah kamu memberi komentar saat Firman Tuhan sedang dibaca? Tidak, karena jika kamu juga berbicara dengan orang lain, kamu tidak mendengarkan Firman Tuhan. Saat Firman Tuhan di dalam Alkitab dibaca, kita harus mendengarkan dan membuka hati, karena Tuhan sendirilah yang berbicara kepada kita.
“Halaman-halaman dalam Kitab Suci tidak lagi menjadi teks tertulis yang mati melainkan kata yang hidup, yang diucapkan oleh Tuhan. Tuhanlah yang, melalui orang yang membaca, berbicara kepada kita dan menantang kita untuk bertindak sesuai dengan firman-Nya,” kata Paus.
2. Ungkapan kesatuan sebagai Gereja
Faktanya, bacaan yang sama dibacakan di seluruh dunia. Ini mengungkapkan dan menumbuhkan persekutuan gerejani, yang seiring-sejalan dan saling menyertai. Oleh karena itu, logis mengapa bacaan-bacaan itu tidak dapat diabaikan atau diganti dengan teks lainnya.
Dan, Paus menegaskan, “Seseorang harus mempersiapkan dan berlatih sebelum Misa untuk membaca bacaan-bacaan itu dengan baik. Itu dapat menciptakan suasana hening.”
3. Firman Tuhan sampai ke tangan
“Firman Tuhan membuat perjalanan di dalam diri kita. Kita mendengarkan sabda-Nya dengan telinga dan masuk ke sanubari kita. Sabda itu tidak tinggal di telinga tapi ia harus masuk ke hati,” ujar Paus Fransiskus.
Dari hati, sabda itu berjalan sampai ke tangan untuk berbuah menjadi pekerjaan yang baik. Inilah perjalanan yang Firman Tuhan: dari telinga hingga sampai ke tangan.
“Mari kita sadari hal ini dan mempelajarinya,” tandas.
Nah, di sini terlihat jelas bahwa Liturgi Sabda sangat penting dalam perayaan Ekaristi. Karena itu, Paus Fransiskus memperingatkan kita agar tidak sibuk sendiri, apalagi ngobrol dengan orang lain ketika firman Tuhan sedang dibacakan.
Sumber: Aliteia