21.9 C
New York
Thursday, September 21, 2023

Buy now

Mudah Nggak Sih Menikah secara Katolik? Ini 4 Langkah yang Harus Kamu Lakukan!

Langkah Persiapan Pernikahan Katolik
Sakramen Pernihakan Gereja Katoli (Foto: Aleteia.org)

Mudah Nggak Sih Menikah secara Katolik? Ini 4 Langkah yang Harus Kamu Lakukan! Amorpost.com – Bagi Gereja Katolik, pernikahan adalah sebuah upacara suci dan termasuk salah satu dari tujuh sakramen yang ada dalam Gereja Katolik. Sebetulnya, mudah nggak sih menikah secara Katolik?

Gereja menetapkan bahwa pernikahan adalah ikatan cinta yang menyatukan seorang pria dan wanita sekali seumur hidup, kecuali dipisahkan oleh maut.

Untuk peristiwa yang kudus seperti itu, Gereja, dalam kebijaksanaannya, memiliki proses persiapan pernikahan yang panjang untuk memastikan bahwa sakramen ini dirayakan dengan segala hormat dan orang yang menerimanya pun sadar betul akan keputusannya.

Proses persiapan dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, dan terus berkembang agar lebih sesuai dengan kebutuhan putra dan putri Gereja yang mempersiapkan diri untuk menerima Sakramen Perkawinan.

Bagi umat Katolik yang mempersiapkan hari pernikahannya, inilah 4 dasar yang perlu dilakukan sebelum mengikrarkan cinta di hadapan Allah dan Gereja-Nya.

1. Baptis Kristen (dengan satu orang sudah Katolik)

Baptisan Kristen adalah persyaratan dasar untuk saling menerimakan sakramen perkawinan di Gereja Katolik. Ini berarti bahwa seorang Kristen non-Katolik dapat menikah dengan seorang Katolik di Gereja Katolik, tetapi hanya dengan izin dari keuskupan setempat.

Selain itu, dengan dispensasi khusus, Gereja tetap membuka diri bagi seorang Katolik untuk menikah dengan seorang non-Kristen, meskipun ini pernikahan tersebut bukan pernikahan sakramen.

2. Sehat secara psikis dan tidak dalam tekanan

Seperti halnya semua sakramen dalam Gereja Katolik, Sakramen Perkawinan mengharuskan orang yang menerima sakramen tersebut haruslah dalam kondisi sehat secara psikis dan tidak berada dalam tekanan.

Secara umum berarti orang Katolik yang hendak menikah secara teratur menghadiri Misa, menerima sakramen, dan menjalani kehidupan yang tidak bertentangan dengan Gereja.

Dalam praktiknya, banyak paroki mensyaratkan bahwa calon yang hendak menikah adalah anggota paroki yang terdaftar dan ikut aktif dalam kehidupan paroki. Pastor paroki akan dapat memandu Anda melalui pertanyaan apa pun mengenai persyaratan ini dan akan membantu Anda melihat apakah ada masalah yang perlu diselesaikan sebelum melangkah lebih jauh.

3. Persiapan pernikahan

Setiap keuskupan dan paroki di seluruh dunia memiliki persyaratan sendiri untuk persiapan pernikahan. Ini bervariasi, tetapi secara umum enam bulan dianggap sebagai jumlah minimum waktu persiapan sebelum pasangan dapat menikah.

Persiapan perkawinan mungkin termasuk (atau semua) dari hal-hal berikut: pertemuan dengan pastor paroki atau diakon, retret pernikahan, inventaris pra-nikah, tes kepribadian, pertemuan dengan pasangan yang sudah menikah, dan kursus persiapan perkawinan. Semuanya tergantung pada persyaratan paroki, keuskupan dan situasi khusus dari pasangan yang hendak menikah.

4. Rencana pernikahan

Selain dipersiapkan untuk hidup sebagai keluarga Katolik, paroki akan memandu Anda melalui banyak pilihan untuk perayaan pernikahan di Gereja Katolik. Pasangan diminta untuk memilih hal-hal seperti bacaan dan musik liturgi.

Selain itu, upacara pernikahan dapat dilakukan dengan tetap mempertimbangkan syarat-syarat yang sudah disebutkan sebelumnya.

Itulah dasar-dasar dari apa yang diharapkan ketika merencanakan pernikahan Katolik. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi pastor paroki setempat Anda.

Sumber: Aleteia

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,868FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles