Iman dan Budaya dalam “FOHO RAI FESTIVAL”, Amorpost.com-FOHO RAI FESTIVAL merupakan event Festival Kampung Adat Platform Indonesiana di Kabupaten Belu, NTT (Atambua, 25/05/2018).
Bertajuk Pencerahan Budaya dengan Kembali ke Kampung Adat, festival ini kembali membangkitkan kesadaran baru dan rasa cinta masyarakat Belu pada kekayaan budaya yang sedang dihidupinya serta memperkuat kapasitas dan identitas ekosistem budaya masyarakat Belu sendiri.
Nama FOHO RAI menggambarkan sebuah entitas jati diri dan identitas kultur masyarakat Belu yang selalu terikat dengan tradisi menghargai leluhur dalam semua aspek dan unsur budaya yang dihidupinya.
Festival ini lahir dari sebuah kepekaan, gotong-royong, partisipasi dan inisiatif kultur masyarakat adat pemilik ekosistem budaya.

FOHO RAI FESTIVAL 2018 berupaya membidik kembali peranan dan fungsi Mako’an yang semakin tergerus oleh perkembangan jaman. Mako’an yang adalah juru kunci tatanan pengetahuan budaya makin kurang diminati oleh masyarakat adat sendiri.
Padahal, Mako’an seyogyanya berperan penting sebagai penutur yang baik, pencerita sastra yang tepat, pembawa mantra dan doa yang terpercaya, penghubung antara dunia atas dan dunia bawa – dunia jasmani dan dunia rohani.

Mako’an juga menjadi nara sumber atau referensi pengetahuan yang mumpuni tentang budaya, kearifan local dan keberlanjutan nilai-nilai budaya khas masyarakat adat.
Safari FOHO RAI FESTIVAL mengemas peristiwa bersejarah masyarakat Belu ini dalam 2 (dua) segmen, yakni segmen utama dan segmen pendukung. Segmen utama meliputi upacara ritual adat yang secara langsung menampilkan peranan Mako’an.
Diantaranya, upacara “Fohon Hare”, upacara “Ukun Badu”, upacara “Hasa’e Kakaluk”, upacara “An Tama”, upacara “Nokar Ul” dan upacara “Bei Gege Asu”.
Sedangkan segmen pendukung mencakup semua acara lain yang turut menyemarakan pesta dalam ekosistem budaya masyarakat adat setempat. Segmen penyemarak ini meliputi atraksi seni budaya, permainan tradisional, pertunjukan tenun ikat, pameran tradisional hasil karya masyarakat local, pameran kuliner tradisional, talkshow, dll.

FOHO RAI FESTIVAL mendapat dukungan yang serius dari komunitas masyarakat adat Belu. Pemerintah Kabupaten Belu dan komunitas local yang ada di Kabupaten Belu menyambut penuh antusias penyelengaraan festival ini.
Dalam pernyataannya, Bupati Belu menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan FOHO RAI FESTIVAL yang langsung diinisiasi oleh komunitas atau ekosistem budaya setempat.
Kelima kampung adat penyelenggara FOHO RAI FESTIVAL 2018 ini, antara lain: Kampung adat Matabesi (3 – 4 Juli 2018), Kampung Adat Mandeu – Raimanus (6 – 7 Juli 2018), Kampung Adat Nualain dan Duarato (12 – 13 Juli 2018), dan Kampung Adat Dirun (21 Juli 2018).
Sumber: Dewan Kurasi Foho Rai Festival