Remaja 15 Tahun yang Mendokumentasikan Mukjizat Ekaristi Diakui Paus Fransiskus, Amorpost.com – Carlo Acutis punya kemampuan mumpuni di bidang komputer. Meski usianya masih sangat muda, ia sudah bisa mengoperasikan beberapa program komputer dan membuat website.
Tapi sayang, Carlo dan keluarganya harus menerima kabar tak menyenangkan ketika ia divonis menderita sakit leukemia.
Sejak menerika Sakramen Komuni Pertama saat ia berusia tujuh tahun, Carlo sangat mencintai Ekaristi. Ia tidak pernah melewatkan Misa harian dan setia mendaraskan doa Rosario tiap hari. Baginya, Ekaristi dan Rosario adalah pusat hidup orang Katolik.
Maka di sisa hidupnya, ia mencoba membuat katalisasi mukjizat Ekaristi. Ia menggunakan kemampuan komputernya untuk mendokumentasikan mukjizat Ekaristi di seluruh dunia.
Sebelum kematiannya pada 2006, remaja berusia 15 ini mempersembahkan penderitaannya karena sakit leukemia itu untuk Paus Benediktus XVI dan Gereja.
Kesaksian hidup dan kekuatan iman Carlo membuka jalan bagi pengakuan dari Gereja atas dirinya sebagai orang kudus dalam Gereja Katolik.
Pada 5 Juli 2018, Paus Fransiskus menandatangani dekrit yang mengakui kebajikan hidup Carlo Acutis. Pengakuan tersebut membuka proses pengangkatan Carlo sebagai orang kudus.

Dalam dekrit yang ditandatangai Paus Fransiskus tersebut, Carlo tak sendiri. Ada juga tiga calon orang kudus lain. Salah satunya adalah Alexia González-Barros, yang berusia 14 tahun.
González lahir di Madrid pada 1971. Orang tuanya adalah anggota Opus Dei. González menerima Sakramen Komuni Pertama di Roma.
Pada 9 Mei 1979, sehari setelah menerima Komuni Pertama, ia berjumpa dan bersalaman langsung dengan Paus Yohanes Paulus II. Ia mendapat berkat dan ciuman dari Paus.
Beberapa tahun kemudian, hidupnya berubah drastis ketika dokter menemukan tumor yang secara bertahap melumpuhkannya. Sepanjang penyakitnya, dia menawarkan penderitaannya untuk Gereja dan Paus.
Doa yang sering ia daraskan adalah “Yesus, saya ingin merasa lebih baik, saya ingin disembuhkan; tetapi jika Engkau tidak menginginkan itu, saya menginginkan apa yang Anda inginkan. ” González meninggal pada 5 Desember 1985, dalam usia 14 tahun.
Selain dua remaja ini, ada dua orang lain yang diakui kebajikan hidupnya oleh Paus Fransiskus yakni Pietro Di Vitale, seorang awam Italia dan anggota Orde Ketiga St Fransiskus dan Giorgio La Pira, mantan Walikota Florence dan anggota Orde Ketiga St Dominikus.