17.3 C
New York
Sunday, October 1, 2023

Buy now

Kisah tentang Pasukan Pengawal Paus Di Vatikan Keturunan Indonesia

Pastor Markus Solo SVD
Pastor Markus Solo SVD dan Vincent Schmitt (Foto: Romo Markus Solo SVD)

Kisah tentang Pasukan Pengawal Paus Di Vatikan Keturunan Indonesia, Amorpost.com – Belum lama ini beredar foto Romo Markus Solo SVD bersama seorang anggota pasukan pengawal Paus di Vatikan atau Swiss Guard, disertai keterangan bahwa tentara asal Swiss tersebut keturunan Indonesia.

Amorpost.com mengkonfirmasi hal tersebut secara langsung kepada Romo Markus Solo. Imam SVD asal Indonesia yang bertugas di Vatikan pun menuliskan pengalamannya bertemu dengan Vincent Schmitt, pengawal Paus yang mengaku berdarah Indonesia itu.

Di Vatikan, Romo Markus Solo SVD bertugas sebagai Direktur Desk Islam di Asia dan Pasifik, dan Wakil Presiden Yayasan Nostra Aetate pada Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama.

Berikut penjelasan Romo Markus Solo selengkapnya:

Tadi malam, Senin, 9 Juli, setelah kantor, kepala masih penuh dengan berbagai macam hal, saya melangkah masuk gerbang Sant’Ufficio Vatikan menuju mobil untuk pulang ke rumah.

Dua tentara Swiss yang berjaga di gerbang itu memberikan salut seperti biasa. Saya pikir hanya sampai di situ. Tiba-tiba tentara yang lebih muda sebelah kiri bertanya kepada saya dalam bahasa Italia: “Padre asal dari mana?” Saya menjawab, “Indonesia”.

Langsung dengan senyum ia menyambung: “Saya juga”.

Saya kaget, tidak percaya karena postur tubuhnya yang sangat Eropa. Ketika melihat saya kurang percaya, dia segera menjelaskan dalam bahasa Jerman, setelah tahu bahwa saya bisa berbicara bahasa Jerman.

Katanya: “Nama saya Vincent (21 tahun). Kakek saya orang Belanda, menikah dengan seorang perempuan Indonesia asal Bandung. Mereka tinggal di Bandung. Nenek saya orang Indonesia. Ketika umur 4 tahun, ayah saya dibawa ke Swiss. Waktu itu, tahun 1959. Ayah saya turunan Belanda dan Indonesia, tetapi ibu saya orang Swiss. Maka 1/8 diri saya ini orang Indonesia”.

Pastor Markus Solo SVD, Pasukan Pengawal Paus

Saya merasa senang bercampur bangga. Saya bertanya lagi: “Apa yang membuat orang bisa mengenal ke-Indonesiaanmu?” Dia menjawab: “Mata saya. Kalau orang perhatikan baik-baik, mata saya adalah mata orang Indonesia.”

Ketika mendapat kabar dari Indonesia kalau foto Vincent sedang viral, saya mengabarkan kepadanya lewat WA. Dia menjawab: “Sungguh saya tidak bayangkan sebelumnya. Ini sebuah kehormatan besar untuk saya. Salamku untuk semua yang sudah menyukai foto saya”.

Sehari setelahnya, Vincent bertugas lagi di pos yang sama. Kami bertemu lagi. Waktu itu pagi hari. Dia geleng-geleng kepala karena merasa seperti tidak percaya kalau dia tiba-tiba jadi bahan perbincangan di Indonesia.

Ketika saya bertanya, apakah bisa berbahasa Indonesia sedikit, dia menggeleng kepala dengan wajah sedih dan menjawab: “Sayang tidak bisa…”

Vincent sosok yang ramah dan komunikatif. Dia baru memulai masa pelayanannya dalam Garda Swiss atau Swiss Guard di Vatikan pada Januari 2018 lalu, dan akan purna waktu tahun 2021. Dia bersama sekelompok anggota Garda lain baru dinobatkan di hadapan Paus Fransiskus sebagai pasukan yang baru pada 6 Mei lalu.

P. Markus Solo SVD

Amor
Amorhttp://www.amorpost.com
Adrian B., SS.STB, Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan Ateneo de Manila University. Hoby Menulis, Membaca, Web Design, Fotografy, Beternak, Touring dan Kegiatan Karitative.

Related Articles

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,876FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles