Amorpost.com – Bacaan-bacaan untuk hari ini, 18 September 2018 adalah:
Bacaan Pertama: 1Kor. 12:12-14,27-31a
Bacaan Injil: Luk.7:11-17
Setiap kita, siapapun itu, pasti pernah mengalami soal dalam hidup. Sering soal itu membuat orang tak berdaya menghadapinya. Bahkan orang seakan berhenti ‘bergerak’ dalam hidup, dikala persoalan itu menekan dan sangat berat untuk dipikul.
Bahkan ada yang seakan ‘mau mati rasanya, bahkan mati secara rohani’, ketika tak ada jalan keluar yang bisa ditempuh untuk mengatasi persoalan dalam hidupnya.
Dalam situasi seperti inilah orang sangat membutuhkan perhatian dan sapaan. Orang butuh hati yang mencintai dan tangan yang melayani. Orang butuh hati yang berbelas kasih dan mengajak untuk bangun.
Hari ini Yesus dalam bacaan injil menggugah setiap kita akan pentingnya hati yang berbelas kasih dan kata yang menyapa dengan tangan yang menyentuh untuk membangun. “Hai pemuda, Aku berkata kepadamu bangkitlah”.
Maka bangunlah pemuda itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Inilah sikap hati dan diri kita yang seharusnya sebagai orang beriman.
Sering sesama dalam persoalan, kita hanya melihat dan berdiam diri, tanpa melakukan sebuah pendekatan dan komunikasi yang berarti. Kadang kita hanya berpikir, ‘biarlah itu adalah soal dan salib dalam hidupnya’, tanpa berpikir bahwa orang lain butuh bantuan.
Sosialitas kita sebagai makhluk ciptaan Allah menuntut dan mengarahkan setiap kita memiliki rasa kepekaan sosial untuk saling membangun dalam hidup, ketika ada yang lain dirundung soal atau sebuah situasi ‘kematian’ dalam hidup.
Tuhan tidak butuh seberapa banyak yang kita beri, tetapi Tuhan membutuhkan hati yang tulus dan berbelas kasih untuk menyapa dan membangunkan mereka yang membutuhkan bantuan.
Bantuan meskipun kecil, namun itu merupakan sebuah berkat yang besar bagi mereka yang membutuhkan. Itulah hidup yang bermakna di hadapan Tuhan dan berarti bagi sesama.
Berjuanglah untuk saling membangun sebagaimana Yesus Putra Allah yang hidup, yang telah datang untuk membangunkan kita dari kematian dosa dan maut.
Romo Stef Seran PR, Prefek Seminari St Maria Immaculata Lalian, Atambua