22.3 C
New York
Thursday, September 21, 2023

Buy now

Apa yang Harus Kita Lakukan untuk Memperoleh Hidup Kekal? – Renungan Harian Katolik, Senin, 8 Oktober 2018

Renungan harian Katolik
Renungan harian Katolik (Foto: Pixabay.com)

Apa yang Harus Kita Lakukan untuk Memperoleh Hidup Kekal? Amorpost.com – Bacaan-bacaan yang kita renungkan pada hari ini adalah:

Bacaan Pertama: Gal 1:6-12;
Bacaan Injil: Luk. 10:25-37

Pertanyaan ini sangat fundamental dalam hidup manusia. Dari pertanyaan ini menjadi jelas bagi kita bahwa hidup kita di dunia ini memiliki tujuan dan akhir.

Karenanya, dunia bukanlah akhir kehidupan, melainkan hanyalah sementara untuk didiami, lalu kita terus berjalan menuju tujuan akhir. Dan tujuan akhir yang dimaksud ialah keabadian Surga.

Dalam khazanah hidup manusia, surga sering dipandang sebagai sebuah situasi dan kondisi rohaniah-abadi, yang secara kasad mata tak tampak, nanti baru dicapai. Karena cara pandang nanti baru dicapai ini, lalu orang sering menyepelekannya… “nanti duluahh…”

Sikap mengulur-ulur waktu dan tidak memiliki prioritas hidup yang demikian membuat orang melihat surga itu masih jauh untuk dicapai.

Dalam teologi Kristen Katolik khususnya, Surga itu sudah, sedang dan akan ada. Dengan pemahaman ini, setiap pengikut Kristus dituntut untuk senantiasa, dari saat ke saat, mengupayakan hidup surga dan bukan nanti dulu aahhh.

‘Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat pula di Surga, apa yang kau lepaskan di dunia ini, akan terlepas juga di surga’. Apa yang sudah, sedang dan akan kita lakukan baik, benar, adil dan membahagiakan, itulah surga.

Surga nyata dalam setiap rutinitas hidup kita. Harta surgawi sudah harus kita kumpulkan kini supaya nanti ke surga, itu jaminan kebahagiaan kekal kita. Hal baik, benar dan adil yang kita nyatakan semasa hidup di dunia, itu tidaklah sia-sia di kemudian hari.

Apa yang kita tanam sekarang itulah yang akan kita panen. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita nikmati. Pertanyaan seorang ahli kitab kepada Yesus: apakah yang harus kita lakukan untuk hidup yang kekal di Surga?

Jawaban Yesus akhirnya mengerucut pada ini: kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap diri…dan kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.

Jawaban Yesus ini menggugah setiap kita bahwa perihal KASIH menjadi hukum pertama dan utama yang harus kita nyatakan dalam hidup untuk mengalami keabadian Surga.

Dalam Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus, di sana diuraikan Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, kasih itu lemah lembut…dst. Namun kasih itu pada akhirnya harus bermuara pada prinsip ini: mengasihi sampai menyerahkan nyawa bagi sahabat-sahabat; sebagaimana yang diperbuat Yesus, Sang Guru sejati semasa hidupnya.

Kasih harus sampai pada menyerahkan nyawa untuk kepentingan banyak orang. Inilah kasih yang benar. Seperti kata Yesus sendiri, barangsiapa menampar pipi kiri, berilah juga pipi kanan. Barangsiapa meminta sehelai baju berilah dua helai baju…dst.

Itulah kesempurnaan kasih yang benar dan harus kita lakukan untuk memperoleh hidup yang kekal di Surga. Menjadi refleksi setiap kita: apakah selama hidup kita di dunia ini, kita telah mengasihi Tuhan dan sesama dengan segenap diri……sampai menyerahkan nyawa atau kehilangan nyawa untuk kepentingan banyak orang? Bukan hanya Itu, memiliki sikap hidup mengampuni musuh? Seperti Yesus Sang Guru Agung.

Jika ini belum bisa kita lakukan surga dan kebahagiaannya masih jauh untuk kita capai dan alami. Insaflah bahwa surga itu sudah, sedang dan akan ada. Mulailah berbuat kasih, mumpung masih ada kesempatan.

Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kasihilah… sebab itu bukan sesuatu yang harus dicari seperti mutiara yang terpendam, tetapi itu senantiasa melekat dalam diri kita. Tuhan selalu ada untuk orang yang dengan murni hati mengasihi. Shalom!

*Penulis adalah Prefek Seminari Lalian

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,869FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles