
Curhat Paus Fransiskus tentang Kitab Suci. Ada Hal Penting yang Harus Kamu Ketahui! Amorpost.com – Kemarin waktu Vatikan, Paus Fransiskus menerima kunjungan dari delegasi American Bible Society. Tatap muka itu berlangsung di Kompleks Paul VI Vatikan.
Dalam pertemuan itu, delegasi American Bible Society menjelaskan kepada Paus Fransiskus bahwa mereka membawa misi untuk mengubah kehidupan melalui Firman Tuhan (Kitab Suci). Bagi mereka Firman Tuhan dapat mengubah hidup manusia.
Menanggapi niat tulus American Bible Society, Paus Fransiskus kembali menegaskan bahwa tidak ada buku lain yang mempunyai kekuatan untuk mengubah hidup manusia melebih Kitab Suci.
Saat Doa Angelus Rabu siang, Bapa Suci berbicara kepada semua orang yang berkumpul di lapangan Basilika St Petrus bahwa Firman Tuhan yang ada dalam Kitab Suci memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan.
“Firman Tuhan benar-benar memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan,” tegas Paus Fransiskus seperti dilansir dari Vaticannews.va (31/10/2018).
Merujuk pada Surat Ibrani, Paus mengatakan, Kitab Suci benar-benar hidup dan kuat, lebih tajam dari pedang bermata dua.
Ibrani 4:12: “Sebab firman Allah hidup dan kuat, dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati”.
Kok bisa seperti pendang bermata dua?
Paus menjelaskan, kata-kata Tuhan adalah madu yang menawarkan kemanisan, menyenangkan dari Tuhan, tetapi juga sebuah pedang yang membawa kecamuk ke dalam hati kita. Karena menembus ke kedalaman hati membawa terang ke dalam relung gelap jiwa. Ketika menembus, ia memurnikan.
Ujung ganda dari pedang ini, kata Paus, mungkin pada awalnya melukai, tetapi itu terbukti bermanfaat karena memotong segala sesuatu yang menjauhkan kita dari Tuhan dan cintanya.
Menurut Paus, firman Tuhan mengadili pikiran dan niat kita. Kebenaran dan kata-kata Firman Tuhan menciptakan kebenaran di dalam kita, sekaligus mengusik setiap bentuk kesalahan dan kebohongan dalam diri.
“Alkitab senantiasa menantang kita untuk mengarahkan kembali jalan kita kepada Allah. Membiarkan diri kita dibaca oleh firman Tuhan, kata Paus, memungkinkan kita untuk menjadi buku yang terbuka,” kata Paus Fransiskus.