Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (kiri) dan Paus Fransiskus (Foto: thenational.ae)
Ternyata Duta Besar Uni Emirat Arab sudah tinggal dan berkantor di Vatikan Delapan Tahun Lalu, Amorpost.com – Paus Fransiskus membuat keputusan mengejutkan dengan mengumumkan bahwa ia akan mengunjungi Uni Emirat Arab pada Februari 2019.
Kedatangan Paus Fransiskus ke negeri itu untuk menghadiri pertemuan antaragama internasional. Pertemuan itu akan berlangsung di kota Abu Dhabi, pada 3-5 Februari 2019.
Kedatangan Paus Fransiskus ke negara dengan penduduk mayoritas Islam itu menunjukan hubungan yang sangat baik antara Tahta Suci dengan Uni Emirat Arab.
Ternyata Vatikan dan Uni Emirat Arab sudah memiliki hubungan diplomatik sejak 2007. Hingga kini hubungan itu masih tetap terjaga dengan sangat baik. Bisa dibilang, ini adalah bukti konkret komitmen Paus Fransiskus untuk menjalin relasi yang akrab dengan agama-agama lain.
Lebih dari itu, ada sejumlah fakta yang perlu dicatat terkait kunjungan Paus ke Uni Emirat Arab ini. Fakta-fakta tersebut kami rangkum dari rilis Lastampa.it pada 6/12/2018.
1. Duta besar Uni Emirat Arab ada di Vatikan
Ternyata Duta Besar Uni Emirat Arab sudah tinggal dan berkantor di Vatikan sejak delapan tahun silam, tepatnya 2010.
Jadi, pada 2007 Vatikan – Uni Emirat Arab mengawali hubungan diplomatik. Tiga tahun berselang, 2010, Uni Emirat Arab menunjuk Hissa Al Otaiba sebagai Duta Besar Uni Emirat Arab pertama untuk Vatikan. Hissa Al Otaiba masih menjabat hingga sekarang dan masih tinggal di Vatikan.
2. Kunjungan balik
Pada September 2016, Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Syekh Mohammed bin Zayed Al Nahyan mengunjungi Paus Fransiskus di Vatikan.
Maka kunjungan Paus Fransiskus ke Uni Emirat Arab ini seperti kunjungan balik Tahta Suci untuk Uni Emirat Arab.
3. Undangan Uni Emirat Arab
Undangan resmi Uni Emirat Arab kepada Paus Fransiskus dibawa secara pribadi oleh Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sheikh Abdullah bin Zayed kepada Paus pada Juni 2018.
4. Penuhi kerinduan Umat Katolik Uni Emirat Arab
Selain undangan resmi dari negara, menurut Lastampa.it, ini juga merupakan undangan dari Gereja Katolik Uni Emirat Arab. Maka kunjungan ini dalam kaca mata yang lain adalah untuk memenuhi kerinduan umat Katolik di Uni Emirat Arab untuk berjumpa secara langsung dengan Bapa Suci.
5. Gereja Katolik di Uni Emirat Arab
Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, pada Juni 2015 datang ke Abu Dhabi untuk meresmikan Gereja Katolik kedua di sana.
Ketika itu, Menteri Kebudayaan Uni Emirat Arab, Nahyan bin Mubarak, juga hadir. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa pembukaan gereja baru tersebut menunjukan toleransi atarumat beragama dari para pemimpin nasional Uni Emirat Arab.
Gereja Katolik pertama di Uni Emirat Arab berdiri pada 1965 dengan mengambil Santo Yoseph sebagai nama pelindung. Gereja itu secara khusus didedikasikan untuk Santo Paulus.