7.7 C
New York
Friday, November 24, 2023

Buy now

Paus Fransiskus Beri “Lampu Hijau”, Pria Menikah Bisa Menjadi Imam

Paus Fransiskus
Paus Fransiskus (Foto: Pixabay.com)

Paus Fransiskus Beri “Lampu Hijau”, Pria Menikah Bisa Menjadi Imam, Amorpost.com – Paus Fransiskus dilaporkan telah memberikan lampu hijau yang menyetujui kebijakan pria menikah di Brazil untuk diizinkan menjadi imam. Ini adalah langkah kontroversial yang cenderung memancing reaksi balik dari kaum konservatif Gereja Katolik.

Kebijakan ini diambil menyusul laporan dari Presiden Komisi Episkopal untuk Amazon, Kardinal Cludio Hummes yang meminta pertimbangan Paus Fransiskus terkait kebijakan viri probati, untuk mengizinkan pria menikah menjadi imam agar melayani umat Katolik di komunitas terpencil di Amazon.

Dia juga menyarankan agar para uskup yang menghadiri sinode di tahun 2019 di Amazon, yang sekarang sedang dipersiapkan di Roma, harus mempertimbangkan untuk menahbiskan diaken wanita sebagai imam.

Kebijakan untuk melibatkan pria menikah mengambil bagian dalam tugas ini karena Gereja Katolik semakin kehilangan pengaruh di Amazon banyak Gereja Evangelis dan pagan banyak di wilayah itu.

Selain itu, menurut laporan The Telegraph, hanya ada 1 imam untuk 10.000 umat Katolik. Apalagi, keuskupan kekurangan jumlah imam untuk melayani umat Katolik dalam jumlah yang besar.

Masalah ini akan dibahas dalam petemuan dan pemungutan suara oleh para uskup di negara itu. Suara mayoritas para uskuplah yang akan menjadi penentu nasib kebijakan itu. Namun tidak disebutkan dengan jelas syarat pria menikah untuk menjadi imam.

Proposal viri probati akan memungkinkan pria menikah yang memiliki iman yang besar, akan diangkat menjadi imam untuk menjalankan beberapa tugas penting. Sebenarnya, usulan ini (viri probati) sudah ada sejak beberapa dekade lalu, namun kembali menjadi fokus perhatian di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus, paus Amerika Latin yang pertama.

Paus Fransiskus, pada Maret 2017 silam, sempat mengungkapkan tentang harapan untuk mengangkat peraturan selibat kepada mingguan Die Zeit.

“Kita harus mempertimbangkan apakah probabilitas viri adalah kemungkinan, maka kita harus menentukan tugas apa yang dapat mereka lakukan, misalnya di komunitas terpencil,” ujar Paus Fransiskus kepada majalah yang bermarkas di Jerman itu.

Paus asal Argentina itu mengatakan bahwa sementara dia tetap mendukung selibat bagi para imam, asasnya adalah bagian dari disiplin Gereja, bukan dogma, yang berarti bahwa hal itu dapat didiskusikan.

Mereka yang berada di Gereja Katolik ritus timur diizinkan untuk menikah, seperti juga para imam Anglikan yang telah menikah yang masuk agama Katolik.

Jika kebijakan ini berhasil dijalankan di Brasil, kemungkinan akan diperluas ke berbagai dunia, termasuk Afrika.

Kendati demikian, langkah Paus Fransiskus akan mendapatkan perlawanan dari kaum konservatif Gereja Katolik. Mereka akan menolak pria menikah menjadi imam karena dinilai akan melecehkan makna selibat.

Selama ini, Gereja Katolik secara ketat menerapkan prinsip selibat, dengan melarang seorang imam menikah. Aturan ini telah lama mengakar dalam diri Gereja Katolik, sehingga akan sulit untuk direformasi.

Paus Fransiskus juga sebelumnya mendapatkan kritikan keras dari kaum konservatif saat Paus membuat keputusan yang mengizinkan orang yang bercerai kembali menikah jika para imam atau uskup setempat menyetujui.

Sementara itu Monsignor Giacomo Canobbio, seorang teolog Italia terkemuka, menambahkan bahwa “fakta memiliki istri atau anak-anak sama sekali tidak membatasi untuk bekerja di paroki.”

Menurut dia, pria menikah yang akan menjadi iman tidak perlu disumpah. Tidak ada larangan tentang itu. Mereka akan memiliki kehidupan pernikahan yang normal.

“Saya percaya bahwa Paus Fransiskus bisa meninjau ini, meski dia tidak mau memutuskan sendiri tapi akan memulai proses kolegial. Pertanyaannya mendesak,” pungkasnya.

Baca juga : Paus Fransiskus Resmi Tunjuk Mgr Tarcisius Isao Kikuchi, SVD sebagai Uskup Agung Tokyo

Sumber : The Telegraph, Mirror, New York Post, The Independent

Bagaimana tanggapan kamu tentang keputusan Paus Fransiskus? Silakan berikan komentar kamu dan jangan lupa share. 

Amor
Amorhttp://www.amorpost.com
Adrian B., SS.STB, Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara dan Ateneo de Manila University. Hoby Menulis, Membaca, Web Design, Fotografy, Beternak, Touring dan Kegiatan Karitative.

Related Articles

14 COMMENTS

  1. jika imam tidak boleh menikah itu aturan manusia kenapa di perdebatkan. itu suatu perbuatan yang sia sia. tercuali itu aturan dan ketentuan dari Tuhan Allah itu sendiri yang tidak boleh di langgar..

  2. Saya kira itu ide bagus. Mungkin untuk uskup wajib selibat untuk pastor bisa diterima yg tidak selibat. Begitu juga wanita juga bisa. Toh pendidikan wanita juga banyak yg tidak kalah dari pria. Namun semua tetap harus diseleksi sesuai dengan kemampuan dan integritasnya. Pelayanan online juga perlu dipikirkan gereja, begitu halnya dengan donasi untuk pelayanan gereja katolik. Namun jangan sampai ada menikah online. 😂

  3. Jikalau keputusan paus fx diberlakuan makaakan menimbulkan pelanvgaran elanggaran dalam aturan gereja katolik.akan puntur kaul kaul san selibat .jika pria menika bisa memjadi mam maka akan punah sekolah teologi dan filsafat yang sdh ada. Dan tidak lagi kokoh gereja katolik kita karenah seorang mam pupunya tanggung jawab di gereja maupun di dalm keluarga.dan tidak akan fokus mengurus kepentingan gereja.olekarna itu saya kurang stuju dgn kebijakan paus .

  4. Saya percaya bahwa Paus akan selalu mempertimbangkan segalanya sebelum memutuskan. Dan bila keputusannya berguna untuk kelangsungan hidup iman Katolik, saya mendukung. Berkaca pada santo dan santa pada zaman dahulu.

  5. Saya setuju, jika sebatas Imam saja. Jadi today bisa naik menjadi Uskup. Begitu juga diaken wanita karena wanita pun terbukti bisa memimpin. Dunia sekarang dan dunia era Yesus sudah banyak berubah. Di era Yesus, perempuan dibatasi perannya dalam masyarakat, tidak seperti sekarang. Yang terpenting adalah Pays tidak mengubah ajaran hakiki Katolik, seperti misa Ekaristi, sakramen, adorasi until Bunda Maria dan para santa.

  6. Berat rasanya melihat kebijakan tsb, krn tdk lazim,, tp untu pelayanan sakramental dan pastoral hal tsb menjadi kebutuhan, krn terbatasnya imam selibat. Tentu pasti ada regulasinya agar hal itu tdk kontra produktif

  7. Maaf saya tidak setuju bila kebijakan tsb diberlakukan menurut pandangan saya seorang Imam Katolik akan kehilangan Citranya sebagai Mempelai Kristus bila dia telah menikah. Maaf Apakah Imam spt itu bisa disebut Selingkuhan Kristus

  8. Makna terdalam dr pelayanan utk umat adalah bukan seremonial belaka, tetapi lebih dr itu adalah para imam harus hidup tanpa istri/nikah agar ada kemurnian dlm menjalankan tugasx sbgi pelayan. Dengan hidup utk tdk menikah berarti para imam mempersembahkan diri berpuasa demi keutuhan gereja katolik dan semua pewartaan sabda Allah, ini adalah ciri dsr Gereja Katolik, kalau para

  9. Perobahan zaman dpt mereformasi apa pun yg menghambat gereja. Apalagi selibat adalah termasuk disiplin bukan dogma. Kita lihat saja perkembangannya

  10. Setuju. Biar kita tau juga imam mana yang kebelet kawin dan imam mana yang tidak. Aturan dibuat untuk selamat. Daripada ngakunya gk Nikah tau2 pastornya banyak istri dan anak khan dosa juga. Setuju kebijakan tsb.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
3,912FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

Latest Articles