Tidak Mudah Menjadi Katolik. Ini 4 Tahap yang Harus Dilalui Kalau Mau Pindah Jadi Katolik

Tidak Mudah Menjadi Katolik. Ini 4 Tahap yang Harus Dilalui Kalau Mau Pindah Jadi Katolik, Amorpost.com – Ternyata tidak mudah bagi siapa pun yang mau pindah agama menjadi Katolik. Baik dari agama yang diakui resmi negara maupun dari penganut aliran kepercayaan, ada tiga tahapan yang harus ia lalui kalau mau pindah jadi Katolik.

Empat tahapan ini harus ia lalui tanpa kecuali. Dan, sifatnya berlaku umum diamana pun dan dalam kondisi apa pun. Jadi, mau di daerah perkotaan atau di kampung-kampung, mereka yang mau pindah jadi Katolik ia harus mengikuti tiga tahapan ini.

Mari kita simak satu per satu tahapan yang harus ditempuh seseorang yang mau pindah menjadi Katolik.

1. Tahap Simpatisan

Hal utama yang harus ditunjukan oleh seseorang yang ingin menjadi Katolik adalah niat atau keinginan. Niat atau keinginan ini bukanlah sesuatu yang datang dari luar, semisal paksaan orangtua atau tetangga atau teman dekat, tetapi dari diri sendiri.

Yang bersangkutan harus mempunyai niat dalam diri sendiri untuk menjadi Katolik. Inilah yang menjadi kunci utama. Keinginan tersebut bisa muncul dari pengalam pribadi atau setelah mempelajari sesuatu, misalnya belajar tentang Katolik.

Inilah yang disebut tahap simpatisan. Artinya, tahap dimana seseorang menyatakan keinginan atau bersimpat ingin belajar tentang kekatolikan.

2. Tahap Katekumen

Mengapa di tahap pertama keinginan atau niat itu menjadi hal utama? Karena ia menjadi alasan bagi yang bersangkutan untuk mengikuti tahap kedua atau tahap katekumen.

Di sini, yang bersangkutan akan menjalani masa belajar tentang Katolik minimal enam bulan hingga setahun dengan frekuensi pertemuan untuk pelajaran setiap minggu. Di beberapa tempat jangka waktu tersebut dipersingkat menjadi tiga bulan, hanya frekuensi pertemuan pasti lebih rutin.

Selama masa belajar atau katekumen, yang bersangkutan tidak boleh bolos atau absen. Kalau kebanyakan absen pasti tidak mendapat rekomendasi untuk dibaptis atau masa katekumen diperpanjang.; bisa sampai dua tahun.

Itulah mengapa niat atau keinginan tadi menjadi sangat penting. Sebab kalau seseorang mempunyai niat yang kuat ia pasti rajin untuk mengikuti masa belajar ini.

Pendamping yang sudah ditetapkan juga akan ikut memantau setiap peserta katekumen. Jelang pembaptisan ia akan memberi rekomendasi. Rekomendasi ini berdasarkan daftar hadir, ketekunan dan ujian-ujian tertulis atau pun wawancara yang diadakan di bagian akhir masa katekumenat.

3. Tahap Baptisan Baru

Setelah yang bersangkutan dianggap “layak” barulah ia diperbolehkan untuk dibaptis secara Katolik. Bagi mereka yang pindah dari agama Kristen, ia harus membarui janji Baptisnya.

Pembaptisan biasanya mengambil waktu khusus sesuai dengan ketetapan bersama atau mengikuti jadwal baptisan di masing-masing Paroki. Tapi biasanya, baptisan katekumen diadakan pada malam Sabtu Suci atau Sabtu Aleluya.

4. Tahap Mistagogi

Mistagogi adalah tahap keempat dari seluruh proses inisiasi baptisan dewasa. Biasa disebut juga sebagai masa pemantapan iman. Inti masa mistagogi adalah membimbing baptisan baru untuk lebih memahami makna sakramen dan menghayatinya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Pada tahap ini mereka yang baru dibaptis didampingi untuk menemukan apa artinya berpartisipasi penuh dalam misteri sakramen Gereja dan dapat mengamalkannya.

Inilah 4 tahap yang harus ditempuh oleh seseorang yang mau menjadi Katolik. Ternyata tidak mudah kan? Jadi, jangan membayangkan untuk menjadi Katolik hanya butuh sehari dua hari. Butuh nafas panjang dan kesabaran yang cukup.